MENGAPA BELAJAR TEOLOGI?

“Teologi yang baik bertujuan untuk membebaskan kehidupan orang lain”.

Kalimat singkat diatas adalah parafrase dari Kelly M. Kapic, Profesor Studi Teologi (khususnya teologi sistematika dan historika) di Covenant College, Lookout Mountain, Georgia. Pertanyaannya: “apa yang dibebaskan dari kehidupan orang lain?” Setidaknya ada tujuh hal:

  1. Membebaskan orang lain dari ketidaktahuan tentang personalitas dan karya Tuhan;
  2. Membebaskan orang lain dari kesesatan dan penyesatan tentang iman Kristen, ajaran-ajaran Alkitab yang telah disalahpahami, disalahtafsirkan, dan disalahaplikasikan;
  3. Membebaskan orang lain dari hati yang keras dan tidak mau bertobat kepada Tuhan;
  4. Membebaskan orang lain dari segala macam penderitaan yang disebabkan oleh keengganan berserah kepada Tuhan, Sang Khalik yang memelihara kehidupan umat yang percaya;
  5. Membebaskan orang lain dari sikap arogansi beragama (tanpa mengerti apa itu iman yang sesungguhnya) dan egoisme diri yang berlebihan dan liar;
  6. Membebaskan orang lain dari karakter buruk dan kebodohan yang melekat dalam hati orang yang acuh tak acuh terhadap persekutuan dengan Tuhan dan sesama orang percaya; dan
  7. Membebaskan orang lain dari keraguan (skeptisisme) akan pernyertaan dan perlindungan Tuhan tatkala berbagai problem kehidupan menyita waktunya untuk bergumul.

Dari ketujuh “pembebasan” tersebut, “teologi” juga memberikan fungsi yang baik bagi iman dan perilaku kita setiap hari. Teologi yang hidup pasti bertumbuh; teologi yang hidup berarti teologi yang dipahami secara benar dan kemudian memperbaiki diri lalu beranjak untuk memperbaiki orang lain dalam konteks relasinya dengan Tuhan dan sesama. Setiap hari ada pertumbuhan dalam iman dan perbuatan-layaknya tanaman yang disiram dan terus menampilkan pertumbuhan dan pada akhirnya menghasilkan buah-buah.

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *