Dari sejak lahirnya gereja, yaitu pada saat hari pencurahan Roh Kudus (Pentakosta) hingga saat ini, gereja telah mengalami berbagai tantangan, diantaranya adalah munculnya tokoh-tokoh yang mengajarkan ajaran yang menyimpang dan sesat. Tokoh-tokoh itu diantaranya adalah:
1. Arius
Arius adalah seorang presbyter dari Alexandria. Arius adalah pencetus paham Arianisme. Arius pernah menjadi mahasiswa di sekolah ekseges di Antiokhia. Disini ia berguru pada Lucianus.
Menurut Arius, jika Tuhan Yesus bersifat ilahi yang sama dengan Allah, ini akan merugikan kemuliaan dan kewibawaan Allah. Sebab itu, ia berpendirian bahwa Yesus adalah ciptaan Allah yang sulung dan tertinggi derajatnya. Kemudian melalui Dia, Allah menciptakan segala sesuatu. Yesus bukan dari kekal adanya, melainkan dibentuk dari yang tidak ada menjadi ada.
Suatu konfesi yang berasal dari Arius berkata: “Kami mengaku satu Allah yang satu-satunya, tidak diperanakn, yang satu-satunya kekal, yang satu-satunya tanpa awal, yang satu-satunya benar, yang satu-satunya tidak dapat mati, yang satu-satunya bijaksan, yang satu-satunya baik, yang satu-satunya Tuhan, yang satu-satunya adalah hakim bagi semuanya.” Yang mana yang Arius maksudkan dengan penggunaan “Allah” adalah Bapa.
2. Montanus
Montanus adalah seorang yang berasal dari Ardabau, sebuah dusun di Misia. Sebelum bertobat, ia adalah imam agam Kybele di Frigia (Asia Kecil, Turki). Mempraktekan pemujaan terhadap dewi Kybele, termasuk upacara kesuburan, pencabulan agamawi, ekstase dan spiritisme. Tidak lama setelah pertobatannya, ia menyebut dirinya sebagai nabi dan reformator agama kristen. Montanus sangat menekankan pentingnya nubuatan-nubuatan, glosolalia, kedatangan Tuhan Yesus dengan segera dan ekstase. Montnaus menganggap dirinya sebagai Parakletos (Roh Kudus) yang dijanjikan oleh Tuhan Yesus di Yohanes 16:7 dan yang membawa pernyataan Allah yang terakhir bagi dunia dan dengan demikian, juga pernyataan yang tertinggi, Bahkan Montanus juga mengatakan: “Saya adalah Bapa, Putra dan Parakletos”. Montanus mengkritik Gereja Katolik dan membela Montanisme karena itu ia dipecat dari Gereja. Ia meninggal pada usia tua beberapa waktu sesudah tahun 220.
3. Marcion
Marcion adalah seorang kaya raya di Bandar Sinope, pesisir Laut Hitam dan mempunyai perusahaan perkapalan. Ayahnya adalah seorang uskup Sinope di Pontus. Ia banyak menyumbang gereja. Kemudian meninggalkan semua untuk menyebarkan pandangan dan organisatorisnya. Namun pada tahun 144, oleh karena ajarannya berlawanan dengan Alkitab, ia ditolak dan dikucilkan oleh jemaat di Roma.
Marcion adalah seorang yang mengajarkan suatu ajaran sesat yang sangat berbahaya bagi gereja. Ajarannya disebut Marcionisme. Dialah juga orang yang pertama kali mendirikan gereja lain disamping gereja yang resmi. Inilah perpecahan pertama dalam sejarah gereja. Marcion bukanlah seorang gnostik, melainkan didalam ajaran-ajarannya terdapat cukup banyak pemikiran gnostik.
4. Manicheus
Manicheus tinggal di Persia pada abad ke-3 yaitu pada tahun 116-176. Manicheus menganggap dirinya Parakletos (Penghibur, Roh Kudus) yang dijanjikan Allah. Ia juga menyebut dirinya rasul Yesus Kristus. Manicheus mengarang enam buku dan banyak suratnya yang terkumpul dalam “Kanon Manicheus”.
5. Appollinarius
Appollinarius adalah seorang uskup yang berasal dari Laodikia. Appollinarius tidak dapat menerima bahwasannya didalam pribadi yang satu dan sama terdapat dua kodrat (yakni ilahi dan insani) yang berbeda. Satu unsur keilahianNya, mutlak harus diunggulkan diatas unsur lainnya, yakni kemanusiaanNya. Pilihannya jatuh pada keilahianNya, mengingat sifat-sifat unggul yang menjadi ciri khasnya. Sifat-sifat lainnya, yakni kemanusiaaNya rapuh, sementara, dapat binasa, ringkih dan lain sebagainya.
6. Nestorius
Nestorius dilahirkan di Germanaica menjelang akhir abad ke-4. Ia belajar di Antiokhia, mungkin pada Theodorus dari Mopsuestia. Di Antiokhia ia tinggal di dalam biara Eupropsios. Nestorius adalah seorang uskup di Patriarkh Gereja Ordtodoks di Konstantinopel, Asia kecil (Turki). Ia dilantik menjadi uskup pada 10 April 428. Namun ketika menjabat sekitar 3 tahun, pada 431 ia dicopot dari jabatannya.
Nestorius berpendapat bahwa apabila Kristus sungguh-sungguh Allah dan sungguh-sungguh manusia, itu suatu keduaan dan bukan suatu keesaan. Jika keesaaan kedua sifat terjadi, bukan karena hakikatnya, melainkan karena tekad atau kehendakNya saja. Ia juga mengajarkan bahwa Yesus seakan-akan menjadi rumah kudus bagi Logos Allah. Dengan demikian, Logos yang kekal itu tinggal dalam Oknum Yesus yang bebas dan yang dapat berubah. Dengan demikian, Nestorius beranggapan bahwa Yesus bukan memiliki dua sifat dalam satu oknum, melainkan dua sifat dan dua oknum dalam Yesus Kristus.
7. Sabelius
Sabelius mengajar di Roma sekitar tahun 215. Ia adalah tokoh terkemuka dari suatu aliran teologi yang dikenal dengan nama Modalisme Monarkisme. Dalam sejarah gereja modern, aliran itu disebut Unitarian. Ajarannya tentang Trinitas berlawanan dengan ajaran gereja resmi. Sabelius mungkin seorang Lybia, dari Pentapolis. Pada permulaan abad ke-3 ia berada di Roma dan mengajarkan pandangan-pandangan mengenai Trinitas.
Ajaran Sabbelius menyebar di Roma bahkan sampai ke Pentapolis, Mesir. Karena ajarannya berlawanan dengan ajaran gereja resmi, maka uskup Roma Calixtus mengucilkannya. Sabelius meninggalkan Roma dan pergi ke Aleksandria. Di kota itu ini ia mendapat perlawanan yang sengit dari Dinonisius, uskup Aleksandria. Namun dalam sidang sinode di Aleksandria tahun 260, Sabelius di kutuk.
Leave a Reply