Pada mulanya adalah Firman. Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah. Ia pada mulanya bersama-sama dengan Allah. Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatupun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan. Dalam Dia ada hidup dan hidup itu adalah terang manusia. Terang itu bercahaya di dalam kegelapan dan kegelapan itu tidak menguasainya. (Yohanes 1:1-5)


Dari ayat diatas kita bisa mengambil beberapa poin penting yang harus dipahami kebenaranNya, antara lain:

  1. Permulaan segala sesuatu adalah Firman, yaitu perkataan Allah yang penuh kuasa. Dengan kuasa perkataanNya ia menciptakan semesta dan segala isinya. Tidak ada satupun eksistensi yang ada di alam semesta yang dapat hadir tanpa perkataan Allah. 
  2. Satu-satunya sumber kehidupan adalah Allah. 
  3. Allah membagikan roh kehidupan kepada manusia. Saat Allah menjadikan Adam, IA menghembuskan nafasnya kepada Adam sehingga Adam menjadi mahluk hidup yang dipenuhi oleh roh Allah. 
  4. Manusia diciptakan untuk menjadi terang dunia. Terang yang harus bersinar dalam kegelapan. Sayangnya, Adam kemudian memilih untuk menjadi tidak setia dan gagal menjadi manusia yang sesuai dengan rencana Allah atasnya yaitu menjadi terang bagi dunia. Manusia setelah Adam terus berubah semakin jauh dari rencana Allah. Korban penebusan sebagai ritual yang digunakan sebagai cara manusia dapat berkenan dihadapan Allah juga semakin tak bermakna oleh kemunafikan manusia. Allah kemudian berinisiatif menjadi manusia, didalam wujud Yesus Kristus, untuk menjadi terang yang menerangi jalan manusia menuju kepada Bapa, Sang pencipta semesta. Yesus menapaki jalan korban, IA hadir di dunia untuk misi menyelamatkan manusia melalui kematianNya di kayu salib, dan bagi mereka yang percaya padaNya tidak binasa melainkan beroleh hidup yang kekal.
  5. Kegelapan tidak bisa menguasai terang. Ya, iblis yang pernah menghancurkan Adam dan yang pernah mencobai Yesus itu, tidak bisa menguasai terang. Setiap orang yang percaya kepada Yesus kemudian disebut… “kamulah terang dunia”. Anda dan saya ditetapkan menjadi terang dunia, agar kemanapun pergi, kita berlaku sebagai terang yang menerangi kegelapan.

Semoga kita semua termasuk dalam golongan orang-orang yang kemanapun pergi, menjadi terang sampai IA datang kali yang kedua, menjemput kita yang percaya kepadaNya.

Ps. Gabriel Hartanto
www.OnlineChurchMinistry.com